Lampu Taman Panel Surya

Lampu Taman adalah lampu yang umumnya dipasang di taman dan berfungsi untuk memperindah dan menerangi taman. Lampu taman yang umumnya digunakan sudah pasti memerlukan instalasi kabel listrik. Namun...

Global Warming, Bisa Enggak Sih diatasi?

Siapa yang tidak pernah mendengar istilah global warming. Ya, Global Warming atau biasa disebut juga dengan ‘Pemanasan Global’ telah menjadi momok yang menakutkan untuk kita sebagai penghuni bumi. Pasalnya

Eco Bamboo House

Rumah tinggal yang akan kita bahas kali ini adalah rumah tinggal milik Ir. Budi Faisal, MAUD, MLA, PhD. Seorang arsitek yang juga

Eco Office, Tren Baru Dunia Arsitektur

Global warming memang sudah menjadi topik yang kerap dibahas di berbagai negara termasuk Indonesia. Lihat saja suhu udara yang semakin panas di berbagai kota khususnya kota besar. Pembangunan pesat seperti

Jumat, 15 Mei 2015

Studio Perancangan Arsitektur 2 : Laporan Perancangan Rumah Tinggal Ramah Lingkungan





Model rumah idaman  tidak cukup kalau hanya bagus dipandang mata. Itu pikiran setengah kuno, egois dan cenderung narsistik. Konsep rumah minimalis, rumah modern, rumah tradisional atau apapun dewasa ini mesti ditambahi satu unsur yaitu ramah lingkungan!
Dalam dunia arsitektur konsep desain yang ramah lingkungan disebut sebagai ecodesign. Rumah ramah lingkungan artinya rumah yang mengintegrasikan seluruh proses dalam kesatuan dengan mempertimbangkan akibatnya bagi lingkungan. Artinya, sejak awal proses desain, pembangunan dan pemanfaatan bangunan berbagai segi dipertimbangkan.

Aspek yang harus dipertimbangkan utamanya adalah:
1. Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah masalah pencahayaan. Jika rumah mempunyai titik-titik masuknya cahaya yang cukup, maka akan mengurangi penggunaan lampu pada siang hari. Selanjutnya adalah masalah ventilasi dan bukaan. Jika pertukaran udara di rumah cukup, maka akan mengurangi penggunaan AC maupun kipas angin. Masalah sanitasi juga harus diperhatikan, misalnya perancangan saluran pembuangan air dan penempatan tempat sampah organik maupun anorganik.

2. Efisiensi Ruang
Penggabungkan ruangan dari berbagai fungsi menjadi satu ruangan, salah satu alternatif untuk menghemat jumlah ruang yang nantinya akan direncanakan. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil suatu bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.

3. Pemilihan material yang ramah lingkungan
Pemilihan material untuk membangun sebuah rumah juga akan berpengaruh terhadap efek keramah-tamahan lingkungan yang sedang gempar-gemparnya dikampanyekan. Pertama, gunakan sumber daya yang bisa diperbarui. Sumber daya yang bisa diperbarui misalnya material bangunan dari kayu, bebatuan dan semacamnya yang pada umumnya adalah material alami yang banyak terdapat di lingkungan sekitar dan mudah untuk diperbarui kembali. Selanjutnya kita bisa menggunakan kembali material bangunan yang masih layak pakai, dan mengolah limbah atau material sisa bangunan untuk dapat dimanfaatkan kembali. Selain itu dihimbau juga untuk menggunakan peralatan elektronik yang bebas freon karena freon bisa merusak lapisan ozon. Pilihlah kulkas yang tidak mengandung freon. Anda pun disarankan meminimalisasi penggunaan AC karena AC termasuk salah satu peralatan elektronik yang mengandung freon.

4. Ruang terbuka hijau
Aspek yang paling minimal jika akan membangun rumah dengan konsep ramah lingkungan adalah dengan jangan pernah menghabiskan seluruh lahan untuk rumah, atau tertutup semen. Anda perlu memperhitungkan agar setiap ruang mendapatkan sinar matahari dan udara yang cukup. Lahan yang cukup untuk sumur resapan, dan ruang hijau alias taman yang dapatmensuplai kebutuhan udara bersih.

Tahapan Perancangan Rumah Ramah Lingkungan
1. Konsep Desain
2. Analisa Site
3. Program Ruang 
4. Zoning
5. Pendekatan Desain

    A. Atap Panel Surya
Sinar dari matahari dapat dirubah menJadi energi listrik menggunakan komponen yang disebut sel surya. Sel surya merubah sinar matahari menjadi arus listrik. Arus yang dihasilkan sebanding dengan intensitas sinar matahari yang diterima dan juga sebanding dengan luas permukaan dari sel surya yang terpapar sinar matahari.Para ahli telah berhasil memanfaatkan prinsip dari sel surya dengan menciptakan panel surya yang dapat digunakan sebagai atap rumah.


    B. Biopori
Lubang Biopori atau Sumur Biopori belakangan ini ramai dibicarakan sebagai salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan. Biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah.Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut. Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah. Lubang biopori sendiri umumnya dibuat dengan lebar kira-kira 30 cm, jarak antar lubang sekitar 50 cm-100 cm.



    C. Lampu taman panel Surya
Lampu Taman adalah lampu yang umumnya dipasang di taman dan berfungsi untuk memperindah dan menerangi taman. Lampu taman yang umumnya digunakan sudah pasti memerlukan instalasi kabel listrik. Namun Lampu taman Panel Surya yang satu ini tidak memerlukan instalasi kabel listrik. Seperti namanya, Lampu taman panel surya menggunakan tenaga surya sebagai penyuplai energinya. Tenaga surya diterima oleh sel surya yang berada di atas lampu taman, Energi listrik tersebut disimpan dalam rechargeable battery. (Baca postingan lengkapnya di sini Lampu Taman Panel Surya).


    D. Grass block
Grass block sangat cocok untuk pemasangan lantai yang memerlukan rembesan atau menghendaki tumbuhnya rumput. Rembesann juga lebih maksimal dari pada pemasangan paving block biasa. Keuntungan lain dari pemasangan grass block adalah tidak licin karena ada lubang di tengah yang jika dipasang dalam tempat luas akan membentuk seperti jaring yang luar.


     E. Vertical Garden
Vertical garden (taman vertikal) melekat pada eksterior bangunan.Tanaman diikat pada dinding struktural itu sendiri dan menerima air, nutrisi dari dalam dukungan vertikal bukan dari tanah.

     F. Penggunaan kaca jenis Low E-Glass untuk daun jendela
Low-E Glass adalah seri baru dari kaca beremisi rendah yang dihasilkan oleh teknologi pelapisan terkini. Teknologi tinggi ini melapisi permukaan kaca dengan beberapa lapis bahan yang berbeda sehingga menghasilkan kaca transparan bermutu tinggi sebagai produk akhir. Diantara beberapa bahan yang digunakan untuk pelapisan permukaan kaca adalah lapisan oksida logam dasar yang bersifat anti-reflektif sehingga dapat meningkatkan transparansi dari kaca. Di atasnya, lapisan perak, yang secara efektif memantulkan sinar inframerah sementara masih mempertahankan kinerja termal yang sangat baik, yaitu penyebaran yang merata. Sebagai produk akhir adalah kaca dengan tingkat transparansi tinggi dan daya pantul yang rendah. Low-E Glass juga merupakan isolator termal yang  baik dan sebagai aset untuk penghemat energi yang mengagumkan dari kaca arsitektur modern.







Jumat, 08 Mei 2015

Biografi Kevin Roche




Kevin Roche (lahir 14 Juni 1922) adalah arsitek pemenang penghargaan Irlandia-Amerika abad ke-20 dikenal dengan karya kreatif dengan kaca. Lahir di Dublin, Roche menghabiskan tahun-tahun formatif di Mitchelstown, Co Cork sebelum ia lulus dari University College Dublin pada tahun 1945. Dia kemudian bekerja dengan Michael Scott 1945-1946. Dari musim panas ke musim gugur tahun 1946 ia bekerja dengan Maxwell Fry di London dan pada tahun 1947 kembali ke studio Michael Scott. Dia melamar untuk studi pascasarjana di Harvard, Yale, dan Illinois Institute of Technology dan diterima di semua tiga institusi, dan meninggalkan Irlandia pada tahun 1948 untuk belajar di bawah Ludwig Mies van der Rohe di Illinois Institute of Technology.

Pada tahun 1949 ia bekerja di kantor perencanaan gedung Markas Besar PBB di New York City. Ia direkrut pada tahun 1950 oleh Eero Saarinen dan bergabung dengan perusahaan dari Saarinen, Saarinen and Associates, yang kemudian menjadi Eero Saarinen dan Associates. Pada tahun 1954, ia menjadi Kepala Sekolah Desain Associate untuk Eero Saarinen dan membantu dia di semua proyek dari waktu sampai kematian Eero Saarinen pada bulan September 1961. Roche menyelesaikan 12 besar proyek-proyek yang belum selesai Saarinen, termasuk beberapa karya Saarinen yang paling terkenal: Arch Gateway, yang TWA ekspresionistis Flight Center di JFK International Airport di New York, Dulles International Airport di luar Washington, DC, John ketat modern Deere Markas di Moline , Illinois, dan CBS bangunan Markas Besar (juga dikenal sebagai Black Rock) di New York City.

Tahun 1966 Roche dan John Dinkeloo mengubah nama Eero Saarinen dan Associates untuk Kevin Roche John Dinkeloo dan Associates setelah penyelesaian proyek Saarinen's. Bersama, komisi besar pertama mereka adalah Museum Oakland California, sebuah kompleks untuk seni, sejarah alam, dan sejarah budaya California dengan desain yang menampilkan teras saling terkait dan kebun atap.

Roche memiliki beragam fasilitas master direncanakan dan dirancang dicatat untuk kemajuan mereka dalam konsep desain. Karya-karyanya diselesaikan antara lain 8 museum, 38 kantor pusat perusahaan, 7 fasilitas penelitian, pusat pertunjukan seni, teater, gedung kampus untuk 6 universitas, dan Central Park Zoo. Pada tahun 1967 ia menciptakan rencana induk untuk Metropolitan Museum of Art dan sejak tanggal yang telah dirancang semua sayap baru dan instalasi banyak koleksi. Dinkeloo meninggal pada tahun 1981. Roche terus praktek dengan dua mitra di Hamden, Connecticut.
Di antara penghargaan lainnya, Roche menerima Penghargaan Pritzker tahun 1982, Gold Medal Award dari American Academy of Arts dan Sastra pada tahun 1990, dan AIA Gold Medal pada tahun 1993.


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More