Sabtu, 25 April 2015

Arsitektur Vernakular Indonesia

* Sejarah
   
Arsitektur Vernakuler tumbuh dari Arsitektur Rakyat yang dipengaruhi oleh Norma, adat, budaya, potensi  bahan setempat. Arsitektur rakyat telah mendapatkan pengkuan masyarakat  karena tumbuh dan melewati perjalanan pengalaman ‘trial and error’ yang panjang.  Arsitektur rakyat juga mengandung nilai ‘local genius’ dan memiliki jati diri asli daerah. Dalam perkembangannya, masyarkat kecil bergabung dengan masyarakat yang lebih besar dan menuntut hadirnya arsitektur yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan yang lebih besar sehingga lahirlah  Arsitektur Vernakuler.

* Pengertian Arsitektur Vernakuler

Arsitektur Vernakuler adalah pengembangan dari Arsitektur Rakyat yang memiliki nilai ekologis, arsitektonis dan alami karena mengacu pada kondisi, potensi iklim, budaya dan masyarakat setempat.

-Menurut Turan Mete :
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi.

-Menurut Sonny Susanto (dosen arsitek pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia)
Arsitektur vernakular merupakan bentuk perkembangan dari arsitektur tradisional, yang mana arsitektur tradisional masih sangat lekat dengan tradisi yang masih hidup, tatanan kehidupan masyarakat, wawasan masyarakat serta tata laku yang berlaku pada kehidupan sehari-hari masyarakatnya secara umum.

*Arsitektur Tradisional :

Karya  dari pewarisaan/ penerusn norma-norma adat istiadat atau pewarisan budaya yang  turun temurun dari generasi ke generasi.

*Arsitektur  Nusantara  :

Arsitektur tradisional  untuk daerah  yang sesuai dengan istilah “nusantara” yang  bersumber  dari sumpah Palapa Patih Gajah Mada, dengan arti gugusn pulau-pulau kecil/ sedang yang terletak di antara dua benua dan dua samudera.

*Arsitektur Neo Vernakuler :

Melestarikan unsur-unsur lokal sehingga bentuk dan sitemnya terutama yang berkaitan dengna iklim stempat, seperti penghawan, pencahayaan alami, antisipasi terhadap hujan.

*Pendekatan Arsitektur Neo Vernakuler

Analisis kondisi budaya dan tradisi serta peninggalan arsitektur setempat yang dimasukkan kedalam proses perancangan yang terstruktur kemudian diwujudkan dalam bentuk yang termodifikasi sesuai zaman sekarang.

Ragam dan corak  desain yang digunakan adalah dengan pendekatan simbolisme, aturanm dan tipologi untuk memberikan kedekatan dan kekuatan pada desain.
Struktur tradisional yang digunakan mengadaptasi bahan bangunan yang ada di daerah dan penambahan elemen estetis diadaptasi sesuai fungsi bangunan.

Dari keberagaman yang tercipta terdapat beberapa kesamaan dari bangunan vernakuler di Indonesia, yaitu:    
  • tipe rumah panggung
  • tiang bangunan mempunyai alas batu
  • lantai bangunan didukung oleh tiang dan balok kayu yang saling mengikat
  • pemanjangan bubungan atap sering dengan sopi-sopi mencondong keluar
  • memiliki ornamen pada dinding penutup atap yang menyimbolkan status sosial kekuasaan dan karakteristik budaya
  • menggunakan bahan bangunan yang berada di dekat perkampungan, dan menggunakan konstruksi sederhana.
  • Anatomi bangunan vernakular di Indonesia sebagian besar menggunakan prinsip kepala, badan, dan kaki, atau atas, tengah dan bawah.
  • Sebagian besar rumah vernakuler di Indonesia dihasilkan dari pengalaman, pemikiran, dan kosmologi


Pondasi (umpak) pada arsitektur vernakuler indonesia

Tiang dan Balok Kayu yang Saling Mengikat

Anatomi bangunan vernakuler


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More