* Sejarah
Arsitektur Vernakuler tumbuh dari Arsitektur Rakyat yang
dipengaruhi oleh Norma, adat, budaya, potensi
bahan setempat. Arsitektur rakyat telah mendapatkan pengkuan
masyarakat karena tumbuh dan melewati
perjalanan pengalaman ‘trial and error’ yang panjang. Arsitektur rakyat juga mengandung nilai ‘local
genius’ dan memiliki jati diri asli daerah. Dalam perkembangannya, masyarkat
kecil bergabung dengan masyarakat yang lebih besar dan menuntut hadirnya
arsitektur yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan yang lebih besar sehingga
lahirlah Arsitektur Vernakuler.
* Pengertian Arsitektur Vernakuler
Arsitektur Vernakuler adalah pengembangan dari Arsitektur
Rakyat yang memiliki nilai ekologis, arsitektonis dan alami karena mengacu pada
kondisi, potensi iklim, budaya dan masyarakat setempat.
-Menurut Turan Mete :
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan
berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar
pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial
and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas
setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk
terjadinya transformasi.
-Menurut Sonny Susanto (dosen arsitek pada Fakultas Teknik
Universitas Indonesia)
Arsitektur vernakular merupakan bentuk perkembangan dari
arsitektur tradisional, yang mana arsitektur tradisional masih sangat lekat
dengan tradisi yang masih hidup, tatanan kehidupan masyarakat, wawasan masyarakat
serta tata laku yang berlaku pada kehidupan sehari-hari masyarakatnya secara
umum.
*Arsitektur Tradisional :
Karya dari pewarisaan/ penerusn
norma-norma adat istiadat atau pewarisan budaya yang turun temurun dari generasi ke generasi.
*Arsitektur Nusantara :
Arsitektur tradisional untuk daerah
yang sesuai dengan istilah “nusantara” yang bersumber
dari sumpah Palapa Patih Gajah Mada, dengan arti gugusn pulau-pulau
kecil/ sedang yang terletak di antara dua benua dan dua samudera.
*Arsitektur Neo Vernakuler :
Melestarikan unsur-unsur lokal sehingga bentuk dan sitemnya terutama
yang berkaitan dengna iklim stempat, seperti penghawan, pencahayaan alami,
antisipasi terhadap hujan.
*Pendekatan Arsitektur Neo Vernakuler
Analisis kondisi budaya dan tradisi serta peninggalan
arsitektur setempat yang dimasukkan kedalam proses perancangan yang terstruktur
kemudian diwujudkan dalam bentuk yang termodifikasi sesuai zaman sekarang.
Ragam dan corak
desain yang digunakan adalah dengan pendekatan simbolisme, aturanm dan
tipologi untuk memberikan kedekatan dan kekuatan pada desain.
Struktur tradisional yang digunakan mengadaptasi bahan bangunan
yang ada di daerah dan penambahan elemen estetis diadaptasi sesuai fungsi
bangunan.
Dari keberagaman yang tercipta terdapat beberapa kesamaan
dari bangunan vernakuler di Indonesia, yaitu:
- tipe rumah panggung
- tiang bangunan mempunyai alas batu
- lantai bangunan didukung oleh tiang dan balok kayu yang saling mengikat
- pemanjangan bubungan atap sering dengan sopi-sopi mencondong keluar
- memiliki ornamen pada dinding penutup atap yang menyimbolkan status sosial kekuasaan dan karakteristik budaya
- menggunakan bahan bangunan yang berada di dekat perkampungan, dan menggunakan konstruksi sederhana.
- Anatomi bangunan vernakular di Indonesia sebagian besar menggunakan prinsip kepala, badan, dan kaki, atau atas, tengah dan bawah.
- Sebagian besar rumah vernakuler di Indonesia dihasilkan dari pengalaman, pemikiran, dan kosmologi
Pondasi (umpak) pada arsitektur vernakuler indonesia |
Tiang dan Balok Kayu yang Saling Mengikat |
0 komentar:
Posting Komentar