Jumat, 24 April 2015

Studio Perancangan Arsitektur 2 : Konsep Perancangan Rumah Tinggal Ramah Lingkungan






        Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan rasa cinta kita terhadap bumi. Salah satu langkah awal dapat dimulai ketika kita membangun sebuah rumah. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena rumah akan berdiri selama puluhan tahun, jadi berawal dari tahap membangun perlu diperhatikan hal-hal yang harus dilakukan untuk membuat rumah yang ramah lingkungan. Sebagai tempat aktivitas setiap keluarga, rumah tinggal adalah tempat yang sangat menyerap penggunaan energi, kedua terbesar setelah industri. Di dalamnya manusia beraktivitas selama 16 jam bahkan lebih ditambah lagi dengan penggunaan listrik yang memakan energi cukup besar. Menuju rumah yang ramah lingkungan, artinya kita harus mengukur mengenai dampak pada lingkungan luar serta membantu memperbaiki lingkungan dalam. Selain menyelamatkan lingkungan, hal ini juga akan membuat hidup lebih sehat, nyaman dan hemat. Berikut ini adalah beberapa tahapan yang perlu diperhatikan saat membangun sebuah rumah hijau :



  • Meminimalisasi Penggunaan Sumber Daya Alam dalam Proses Pembangunaan
Usahakan agar meminimalkan penggunaan bahan bangunan. Anda dapat mengontrol pemakaian bahan bangunan agar tidak membeli bahan bangunan secara berlebihan dan akhirnya tidak dipakai. Desain yang tepat dan matang juga penting agar tidak banyak bahan bangunan yang terbuang. Kesalahan desain atau desain yang diubah, kemungkinan akan ada bagian yang sudah dibangun dibongkar ulang sehingga bahan bangunan terbuang percuma.

  • Menggunakan Material Bangunan Ramah Lingkungan
Kini banyak ditemui material bangunan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Contohnya adalah untuk masalah kayu. Beberapa bahan bangunan ramah lingkungan yang dapat menggantikan fungsi kayu adalah baja ringan yang digunakan untuk atap, alumunium / PVC atau UPVC untuk kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu PVC yang berasal dari plastik, gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai alternatif penggunaan kayu, dapat menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang juga merupakan hasil proses daur ulang.

  • Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan cahaya matahari semaksimal mungkin sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.

  • Efisiensi penggunaan energi 
Rancangan rumah yang minim menggunakan energi listrik perlu diciptakan. Desain rumah dengan bukaan cahaya alami dapat membantu mengurangi penggunaan listrik pada pagi dan siang hari. Ventilasi yang baik akan mengoptimalkan sirkulasi udara sekaligus mengurangi penggunaan AC. Membuat toran untuk menampung air juga salah satu langkah menghemat listrik karena tidak perlu menggunakan listrik yang besar untuk menyalakan pompa ketika akan menggunakan air.

  • Menggunakan Energi Alternatif
Ada sistem yang dapat menghasilkan solar listrik atau photovoltaic (PV). Energi ini dapat menggantikan energi listrik. Energi alternatif yang banyak digunakan adalah dengan memanfaatkan energi matahari atau tenaga angin. Contoh umum adalah menggunakan pemanas air dengan menggunakan energi matahari. PV diletakkan di atap untuk menampung panas matahari dan diolah untuk memanaskan air. Dengan sitem yang lebih kompleks, panas matahari ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk seluruh rumah.

  • Efisiensi penggunaan air 
Cara menghemat air dalam rumah dapat dimulai sejak pembangunan rumah. Contohnya, dengan menggunakan kloset dual flush yang hemat air dan menggunakan kran sensor. Dengan pengetahuan dan penerapan yang tepat, Anda dapat merancang pembuangan dan mengolahan air agar dapat didaur ulang, yaitu dengan memanfaatkan limbah air dari dapur dan kamar mandi diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mobil, dan lainnya.

Dalam penggunaannya sehari-hari, air dapat dihemat, misalnya air kaya vitamin yang telah digunakan untuk mencuci sayuran dapat ditampung dan digunakan untuk menyiram tanaman Untuk menabung air, dapat dilakukan dengan membuat sumur resaan yang akan menampung air hujan, atau langkah praktis dengan membuat lubang bipori di taman.

  • Atap yang “Dingin”
Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik. Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk kenyamanan ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton (beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang dalam. Dinding rumah tetap terasa “dingin” meskipun saat siang hari.

  • Membuat Taman
Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Ciptakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More